Minggu, 26 Juli 2015

PKM-K


 


 PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SOKABUTOR (SOSIS IKAN GABUS TEPUNG WORTEL) DIVERIFIKASI PENAMBAHAN TEPUNG WORTEL KAYA GIZI PENINGKATAN PROVITAMIN A JAJANAN SEHAT


 PKM-KEWIRAUSAHAAN



Diusulkan oleh :

Trimelia Regina Astasia                      1304932







UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014



DAFTAR ISI

Halaman sampul .................................................................................................... i
Lembar pengesahan .............................................................................................. ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Ringkasan ............................................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Pembatasan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 3
1.4 Kegunaan ........................................................................................................ 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Ide Usaha ........................................................................................................ 5
2.2 Studi Pasar dan Persaingan ............................................................................. 5
2.3 Strategi Penjualan dan Pemasaran .................................................................. 6
2.4 Analisis Peluang Usaha .................................................................................. 7
2.5 Analisis Ekonomi ........................................................................................... 8

BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Pembuatan Tepung Wortel ............................................................................ 9
3.2 Pembuatan SOKABUTOR (Sosis Ikan Gabus Tepung Wortel) ................... 9
3.3 Uji Ketahanan Pangan ................................................................................... 10
3.5 Evaluasi ......................................................................................................... 10



RINGKASAN

Sosis merupakan bahan makanan yang cukup digemari masyarakat saat ini, selain praktis, rasanya juga lezat. Ikan bandeng banyak ditemukan di Indonesia. Ikan bandeng mengandung kolesterol yang rendah dan protein yang cukup tinggi, selain itu dalam bandeng terkandung omega-3 yang sangat penting bagi kesehatan terutama dalam mencegah penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro. Umbi wortel biasanya berwarna oranye dengan tekstur serupa kayu, bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya, kandungan vitamin A cukup tinggi yaitu mencapai 12000 SI. Selain itu, wortel juga mengandung protein dan zat gizi lainnya yang diperlukan tubuh serta mengandung zat warna alami yaitu karotenoid yang merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye dan merah oranye. Oleh karena itu, dengan adanya produksi sosis ikan gabus tepung wortel dapat memanfaatkan mutu produk berupa sosis sebagai alternatif jajanan sehat yang disukai masyarakat. Dalam memproduksi SOKABUTOR dilakukan melalui dua tahap yaitu pembuatan tepung dari wortel dan pembuatan sosis dari ikan gabus yang akan memberikan alternatif camilan yang sehat dan aman bagi masyarakat. Produksi SOKABUTOR memiliki peluang usaha yang cukup menjanjikan, karena inovasi dari produk ini belum pernah ada sebelumnya terutama di wilayah Bandung, selain itu harga dari SOKABUTOR relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Dalam memperkenalkan produk ini, strategi yang dilakukan yaitu promosi melalui media sosial dan penjualan langsung kepada masyarakat.




BAB 1
PENDAHULUAN
                                                                                   

1.1         Latar Belakang
Salah Satu Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia hingga saat ini adalah permasalahan gizi, diantaranya yaitu kekurangan vitamin A. Vitamin A dibutuhkan dalam mempertahankan hidup. Peranan yang utama dari vitamin A dalam tubuh adalah sabagai pengatur metabolisme struktur sel. Maka vitamin A memegang peranan untuk mempertahankan struktur epitel, tetapi mekanismenya dalam fungsi ini belum diketahui secara pasti (Hudaya dan Setiasih 1988).
Wortel (Daucus carota) merupakan tumbuhan jenis sayuran yang banyak tumbuh di Indonesia dan produksinya cukup tinggi karena sumber provitamin A yang potensial. Umbi wortel biasanya berwarna oranye dengan tekstur serupa kayu, bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya, kandungan vitamin A cukup tinggi yaitu mencapai 12000 SI. Selain itu, wortel juga mengandung protein dan zat gizi lainnya yang diperlukan tubuh serta mengandung zat warna alami yaitu karotenoid yang merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye dan merah oranye (Winarno, 1992). Wortel memiliki kadar air yang cukup tinggi yaitu mencapai 88% menyebabkan wortel segar mudah rusak sehingga penanganan pascapanennya harus optimal (Nuansa, 2011). Untuk meningkatkan pemanfaatannya wortel diolah menjadi beberapa produk olahan, antara lain : jus, stik wortel, bubur buah, dan lain-lain. Wortel yang telah dibuat menjadi tepung mempunyai keunggulan akan awet dan luas pemanfaatannya sebagai bahan pangan. Tepung wortel adalah salah satu produk olahan wortel segar yang merupakan bahan setengah jadi bahwa tepung wortel memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu 6-8 bulan dengan kadar air <8%.
Sosis merupakan salah satu bahan olahan yang praktis dan cukup digemari masyarakat sebagai jajanan yang bergizi mengandung vitamin A kadar provitamin A. Sosis biasanya banyak daging lumat yang dicampur bumbu atau rempah – rempah kemudian dimasukkan dalam pembungkus/selongsong berbentuk bulat panjang. Pada umumnya sosis lebih banyak diolah dari daging sapi, ayam dan babi akan tetapi, sosis juga dapat dibuat dari daging ikan, karena kualitas protein daging ikan cenderung lebih baik dibandingkan dengan protein daging, selain itu kandungan lemak pada ikan lebih rendah dibandingkan dengan lemak daging sapi. Tidak pernah terlepas dalam pembuatan sosis juga dapat ditambahkan bahan lain yaitu tepung topioka, tepung sagu dan tepung beras yang berfungsi untuk meningkatkan daya ikat air dengan bahan utama sosis ikan. Tepung yang mengandung pati, mempunyai kegunaan sebagai bahan pengisi (filler) yang dapat menaikkan daya ikat air dan meningkatkan emulsi lemak sehingga dapat menghasilkan mutu sosis yang baik. Pada umumnya tepung ditambahkan sebesar 5-10% dari berat daging.
Ikan gabus banyak kandungan protein ikan gabus memiliki kualitas yang sangat baik karena mengandung albumin yang tinggi. Ikan gabus diketahui mengandung senyawa-senyawa penting yang berguna bagi tubuh, diantaranya protein, lemak, dan beberapa mineral. Kadar protein ikan gabus 25,5 %, yang berarti lebih tinggi dibanding dengan protein ikan bandeng (20,0 %), Ikan emas (16,0 %), Ikan Kakap (20,0 %), maupun Ikan Sarden (21,1 %).Kadar albumin ikan gabus bisa mencapai  6,224 %. Selain itu didalam daging ikan gabus terkandung mineral Zn sebesar  1,7412 mg/100 gram.
Protein merupakan komponen penting dalam pembuatan sosis karena berperan dalam pengemulsi lemak hingga produk menjadi empuk, kompak dan kenyal (Sidik, 1990 yang dilaporkan Damima, 2011). Seperti yang dilaporkan Abrori (2003), kandungan protein ikan gabus basah dari species Ophiocephalus striatus mencapai 25,2% sehingga dengan sumber protein sebesar itu dapat digunakan sebagai sumber protein hewani.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, makan dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya :
1.   Bagaimana cara memproduksi makanan dari “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
2.    Bagaimana cara mengelola pengembangan usaha “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
3.   Bagaimana cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa pentingnya makanan Sehat “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)

1.3         Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, bertujuan untuk :
1.    Untuk memproduksi makanan “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
2.    Untuk mengelola pengembangan usaha “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
3.    Meyakinkan masyarakat bahwa pentingnya makanan sehat “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)

1.4         Kegunaan
          Bagi Mahasiswa
1.    Menimbulkan rasa keingintahuan mahasiswa terhadap makanan sehat agar dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dibidang bisnis
2.    Mahasiswa dapat terdorong untuk lebih inovatif dalam berwirausaha, mahasiswa mampu bekerjasama dengan rekannya dalam berwirausaha, serta memperoleh penghasilan dari kegiatan positif yang mereka lakukan.

Bagi Masyarakat
Memberikan produk baru secara alternatif dengan harga relatif terjangkau dengan banyak manfaat untuk kesehatan. Serta dapat memberikan variasi makanan sehat dan lezat yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat baik masyarakat kelas atas maupun masyarakat kelas bawah. Selain itu, terciptanya produk ini juga dapat menambah penghasilan masyarakat sebagai penjualan hasil pertanian dalam pembuatan produk yang dihasilkan.

Bagi Pemerintah
Agar dapat pemberdayaan sektor yang kreatif untuk mengurangi krisis ekonomi dalam masyarakat dan terciptanya kreativitas-kreativitas baru yang dibuat oleh mahasiswa dan masyarakat


BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Ide Usaha
Ikan gabus memiliki kualitas yang sangat baik karena mengandung albumin yang tinggi. disamping itu, ikan gabus memilki daging ikan berwarna putih yang sangat baik digunakan dalam pembutan sosis karena mengandung protein myofibril yang berperan sebagai struktur dan fungsi utama berinteraksi dengan komponen lain dan dengan unsur nonprotein secara kimia dan secara fisik untuk menghasilkan karakteristik produk yang diinginkan. Ikan gabus banyak mengandung senyawa-senyawa penting yang berguna bagi tubuh, diantaranya protein, lemak, dan beberapa mineral. Kadar protein ikan gabus 25,5 %, yang berarti lebih tinggi dibanding dengan protein ikan bandeng (20,0 %), dan ikan-ikan yang lain. Kadar albumin ikan gabus bisa mencapai  6,224 %. Selain itu didalam daging ikan gabus terkandung mineral Zn sebesar  1,7412 mg/100 gram.
Produk ini merupakan olahan ikan gabus dalam pembuatan sosis yang berupa bahan dasar tepung wortel. Produk ini disiapkan sebagai bahan makanan siap saji dengan keunikan bentuk dan warna dari wortel itu sendiri sehingga menghasilkan warna alami dari bahan itu sendiri tanpa penggunaan bahan tambahan lain.
Wortel juga banyak memiliki kandungan Energi 42 kal, protein 1,2 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 9,3 g, serat 0,9 g, zat besi 0,8 mg, vitamin A 12.000 IU, vitamin B1 0,06 mg. Dalam pemanfaatan tepung wortel dalam pembuatan sosis ikan gabus agar dapat menambahkan nilai gizi SOKABUTOR

2.2    Studi Pasar dan Persaingan
Studi pasar dan persaingan dalam pembuatan produk ini pasti terjadi karena makanan merupakan olahan untuk siap saji dengan banyak memiliki kandungan gizi yang terdapat vitamin A baik untuk mata. Produk ini dimasak dan diasap dengan menggunakan berbagai bumbu dan rasa yang hanya dari proleh dari wortelnya sendiri agar lebih terlihat alami.  Bahan baku yang digunakan dari produk ini untuk memperoleh kandungan gizi yang sangat diharapkan masyarakat agar tidak terjadi kekurangan gizi.
Produk ini disegmen pasar belum terlalu terkenal sehingga daya persaingan masih sedikit begitupun dikalangan masyarakat belum terlalu mengetahui produk lemang tersebut. Adapun bahan baku yang diunggulkan dalam lemang ini adalah rasa itu sendiri, keunikan kemasan produk yang belum perna ditemukan masyarakat atau orang.

2.3    Strategi Pemasaran dan Penjualan
Untuk menunjang strategi penjualan dan proses pemasaran, produk makanan SOKABUTOR dipromosikan melalui media sosial (facebook, twitter, BBM, line, Instagram) dan dengan sistem penjualan langsung kepada masyarakat luas. Selain itu, strategi pemasaran kami akan mengadakan free testing atau beli 2 gratis 1 pada produk “SOKABUTOR”. Selanjutnya, ketika responnya baik kami akan mempasarkan produk di berbagai toko di wilayah Bandung dan Sumatera. Mengapa kami baru mengambil dua wilayah, karena dapat kami lihat bahwa wilayah bandung lebih suka dengan produk yang unik-unik dan bergizi. Sedangkan wilayah sumatera masih belum paham tentang makanan yang bergizi berasal dari umbi-umbian yang banyak kandungan gizinya. Disana juga makanan yang hasil produksi sendiri masih sedikit sehingga masih banyak makanan yang mengcopy paste dari orang lain. Makanan tersebut tidak mengandung gizi melainkan dapat merusak organ tubuh dengan penambahan bahan buatan yang tidak diperbolehkan dikonsumsi.
Rasa
Produk SOKABUTOR dengan rasa original dari bahan ikan gabus itu sendiri yang dipercantik oleh warna dari wortel yang dijadikan tepung.
Desain Produk
Produk dikemas dengan menggunakan kemasan plastik tradisional. Selain itu, ditambahkan penambahan label pada kemasan sesuai dengan varian rasa produk yang disertai dengan komposisi, kandungan gizi produk dan kehalalan produk .
Konsep Penjualan dan Kebijakan Harga Produk SOKABUTOR
Produk akan dijual dengan harga Rp. 1500/ buah dan harga 15.000 per kemasan yang berisi 10 biji Sokabutor. Dalam setiap kemasan ada informasi-informasi penting tetang kandungan sosis ikan bandeng ini. Produk ini agar dapat meningkatkan konsumen untuk mengkonsumsinya kami  akan melakukan perijinan dari BPOM (Badan Obat dan Makanan) terhadap kekhawatiran kebersihan dan kehalalan produk.

2.4 Analisis Peluang Usaha
Adapun analisis peluang usaha dari produk SOKABUTOR, kami rumuskan berdasarkan analisis SWOT
a.    Strength (Kekuatan)
-          Di wilayah kota belum terdapat produk sosis dari bahan ikan gabus  dan umbi wortel, sehingga sokabutor tergolong produk baru yang belum ditemukan.
-          Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk sokabutor mudah diperoleh dan tidak terlalu mahal.
-          Harga jual produk sokabutor relatif terjangkau oleh kalangan masyarakat ataupun mahasiswa
b.    Weaknes (Kelemahan)
Produk masih tergolong baru dan belum ditemukan, sehingga belum banyak dikenal masyarakat. Maka akan banyak pesaing yang menjual produk serupa.
c. Opportunity (Kesempatan)
Masyarakat umumnya belum terlalu mengetahui banyak tentang produk ini, sehingga peluang usaha SOKABUTOR akan lebih mudah diketahui karena makanan yang siap saji.
d. Threat (Ancaman)
Produk yang berhasil di pasaran pada umumnya akan mudah ditiru oleh kompetitor lain. Untuk dapat mengatasi ancaman ini, maka dapat dilakukan pembangunan brand image secara ekspansif sehingga dapat mempertahankan peta pemasaran dan menjadi market leader di segmen pasar.
  
2.5  Analisis Ekonomi
Dengan modal awal Rp. 11.000.000, yang dihasilkan sebanyak 12.000 buah perbulan dengan penjualan Rp. 1500 per buah. Dengan perkiraan omset perbulan sebesar Rp. 18.000.000,00 dan perkiraan omset per tahun Rp. 216.000.000,00 maka akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 190.168.216 untuk per tahun pertama dengan asumsi semua produk habis terjual.


BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program usaha SOKABUTOR (Sosis Ikan Gabus Tepung Wortel) terdiri dari beberapa proses pembuatan yaitu Ikan Gabus dan Tepung Wortel pembuatan SOKABUTOR

3.1    Pembuatan Tepung Wortel
Proses pembuatan tepung wortel terdiri dari dari dua tahap yaitu persiapan
alat, bahan dan pembuatan tepung wortel
Persiapan Alat dan Bahan
Alat          : Pisau, kompor, talenan, wadah perendam, panci, grinder, piller,       oven, tanur, timbangan analitik dan alat-alat lain untuk analisis.
Bahan      : Umbi wortel, air, daging ikan gabus, tepung tapioka, garam, gula pasir, lada, pala, minyak bimoli, bawang merah, dan bawang putih.
Pembuatan Tepung Wortel
Proses pertama pembuatan tepung wortel adalah umbi wortel dipilih dari umbi wortel yang baik dan tidak rusak. Setelah selesai sortasi umbi wortel dicuci dan dikupas, kemudian dipotong menjadi bagian kecil-kecil atau dirajang.
Proses selanjutnya lakukan pengeringan dengan cara dioven dan dijemur dibawah sinar matahari. Maka proses pengeringan dilakukan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam wortel. Ketika kering kemudian dihaluskan menggunakan grinder, lalu lakukan proses pengayakan dengan menggunakan ayakan 80 mesh.

3.2    Pembuatan Sosis Ikan Gabus (SOKABUTOR)
Pertama-tama ikan gabus dibersihkan kemudian dicuci dan di keluarkan tulang-tulangnya, kulit kemudian diambil daging yang berwarna putih. Setelah itu bagian daging yang berwarna putih bersihkan dari serat-serat yang terdapat diantara daging kemudian ditimbang sesuai perlakuan. Es batu (15g) dimasukkan pada saat penggilingan daging, sehingga diperoleh daging ikan yang telah halus kemudian dimasukkan garam (2 g) sedikit demi sedikit pada daging yang telah dihaluskan dan diaduk hingga merata. Minyak Bimoli (7g) ditambahkan, aduk terus sampai tercampur rata, kemudian tepung wortel dan tepung sagu (sesuai perlakuan) ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk setelah itu berturut-turut dimasukkan gula pasir (0,5g), merica halus (0,5g), pala halus (0,5g), bawang merah (2g), bawang putih (2g) susu skim (7g) dan diaduk sampai homogen. Adonan yang telah siap dimasukkan ke dalam alat pengisi lalu isikan ke dalam selongsong dengan cara menekan secara perlahan-lahan sampai padat dan tidak terdapat rongga-rongga udara di dalam selongsong tersebut. Ukuran panjang sosis ditentukan yaitu 5 cm, kemudian ke dua bagian ujungnya diikat. Setelah itu sosis di kukus selama 30 menit.

3.3  Uji Ketahanan Pangan : “SOKABUTOR” yang sudah jadi akan dilihat kelayakan konsumsi dan kesesuaian, serta kesepakatan hasil.

3.4    Evaluasi : Evaluasi akan segera dilakukan setelah kami melakukan uji coba, tes dan mengambil beberapa sampel dari produk olahan yang kami buat.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar