PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
SOKABUTOR (SOSIS IKAN
GABUS TEPUNG WORTEL) DIVERIFIKASI PENAMBAHAN TEPUNG WORTEL KAYA GIZI
PENINGKATAN PROVITAMIN A JAJANAN SEHAT
PKM-KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
Trimelia Regina Astasia 1304932
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
DAFTAR ISI
Halaman sampul
....................................................................................................
i
Lembar pengesahan
..............................................................................................
ii
Daftar Isi................................................................................................................
iii
Ringkasan
.............................................................................................................
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
................................................................................................
1
1.2 Pembatasan Masalah
.......................................................................................
2
1.3 Tujuan .............................................................................................................
3
1.4 Kegunaan
........................................................................................................
3
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Ide Usaha
........................................................................................................
5
2.2 Studi Pasar dan Persaingan
............................................................................. 5
2.3 Strategi Penjualan dan Pemasaran ..................................................................
6
2.4 Analisis Peluang Usaha ..................................................................................
7
2.5 Analisis Ekonomi
...........................................................................................
8
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Pembuatan Tepung Wortel ............................................................................
9
3.2 Pembuatan SOKABUTOR (Sosis Ikan Gabus Tepung Wortel) ...................
9
3.3 Uji Ketahanan Pangan
...................................................................................
10
3.5 Evaluasi
.........................................................................................................
10
RINGKASAN
Sosis
merupakan bahan makanan yang cukup digemari masyarakat saat ini, selain
praktis, rasanya juga lezat. Ikan bandeng banyak ditemukan di Indonesia. Ikan
bandeng mengandung kolesterol yang rendah dan protein yang cukup tinggi, selain
itu dalam bandeng terkandung omega-3 yang sangat penting bagi kesehatan
terutama dalam mencegah penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro. Umbi wortel biasanya berwarna oranye dengan tekstur
serupa kayu, bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau
akarnya, kandungan vitamin A cukup tinggi yaitu mencapai 12000 SI. Selain itu,
wortel juga mengandung protein dan zat gizi lainnya yang diperlukan tubuh serta
mengandung zat warna alami yaitu karotenoid yang merupakan kelompok pigmen yang
berwarna kuning, oranye dan merah oranye. Oleh karena itu, dengan adanya produksi sosis ikan gabus tepung
wortel dapat memanfaatkan mutu produk berupa sosis sebagai alternatif jajanan
sehat yang disukai masyarakat. Dalam memproduksi SOKABUTOR dilakukan melalui
dua tahap yaitu pembuatan tepung dari wortel dan pembuatan sosis dari ikan
gabus yang akan memberikan alternatif camilan yang sehat dan aman bagi
masyarakat. Produksi SOKABUTOR memiliki peluang usaha yang cukup menjanjikan,
karena inovasi dari produk ini belum pernah ada sebelumnya terutama di wilayah
Bandung, selain itu harga dari SOKABUTOR relatif terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat. Dalam memperkenalkan produk ini, strategi yang dilakukan yaitu
promosi melalui media sosial dan penjualan langsung kepada masyarakat.
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Salah
Satu Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia hingga saat ini adalah
permasalahan gizi, diantaranya yaitu kekurangan vitamin A. Vitamin A dibutuhkan
dalam mempertahankan hidup. Peranan yang utama dari vitamin A dalam tubuh
adalah sabagai pengatur metabolisme struktur sel. Maka vitamin A memegang
peranan untuk mempertahankan struktur epitel, tetapi mekanismenya dalam fungsi
ini belum diketahui secara pasti (Hudaya dan Setiasih 1988).
Wortel
(Daucus carota) merupakan tumbuhan jenis sayuran yang banyak tumbuh di
Indonesia dan produksinya cukup tinggi karena sumber provitamin A yang
potensial. Umbi wortel biasanya berwarna oranye dengan tekstur serupa kayu,
bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya,
kandungan vitamin A cukup tinggi yaitu mencapai 12000 SI. Selain itu, wortel
juga mengandung protein dan zat gizi lainnya yang diperlukan tubuh serta
mengandung zat warna alami yaitu karotenoid yang merupakan kelompok pigmen yang
berwarna kuning, oranye dan merah oranye (Winarno, 1992). Wortel memiliki kadar
air yang cukup tinggi yaitu mencapai 88% menyebabkan wortel segar mudah rusak
sehingga penanganan pascapanennya harus optimal (Nuansa, 2011). Untuk
meningkatkan pemanfaatannya wortel diolah menjadi beberapa produk olahan, antara
lain : jus, stik wortel, bubur buah, dan lain-lain. Wortel yang telah dibuat
menjadi tepung mempunyai keunggulan akan awet dan luas pemanfaatannya sebagai
bahan pangan. Tepung wortel adalah
salah satu produk olahan wortel segar yang merupakan bahan setengah jadi bahwa
tepung wortel memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu 6-8 bulan dengan kadar
air <8%.
Sosis
merupakan salah satu bahan olahan yang praktis dan cukup digemari masyarakat
sebagai jajanan yang bergizi mengandung vitamin A kadar provitamin A. Sosis
biasanya banyak daging lumat yang dicampur bumbu atau rempah – rempah kemudian
dimasukkan dalam pembungkus/selongsong berbentuk bulat panjang. Pada umumnya
sosis lebih banyak diolah dari daging sapi, ayam dan babi akan tetapi, sosis
juga dapat dibuat dari daging ikan, karena kualitas protein daging ikan
cenderung lebih baik dibandingkan dengan protein daging, selain itu kandungan
lemak pada ikan lebih rendah dibandingkan dengan lemak daging sapi. Tidak
pernah terlepas dalam pembuatan sosis juga dapat ditambahkan bahan lain yaitu
tepung topioka, tepung sagu dan tepung beras yang berfungsi untuk meningkatkan
daya ikat air dengan bahan utama sosis ikan. Tepung yang mengandung pati,
mempunyai kegunaan sebagai bahan pengisi (filler) yang dapat menaikkan daya
ikat air dan meningkatkan emulsi lemak sehingga dapat menghasilkan mutu sosis
yang baik. Pada umumnya tepung ditambahkan sebesar 5-10% dari berat daging.
Ikan
gabus banyak kandungan protein ikan gabus memiliki kualitas yang sangat baik
karena mengandung albumin yang tinggi. Ikan gabus diketahui mengandung
senyawa-senyawa penting yang berguna bagi tubuh, diantaranya protein, lemak,
dan beberapa mineral. Kadar protein ikan gabus 25,5 %, yang berarti lebih
tinggi dibanding dengan protein ikan bandeng (20,0 %), Ikan emas (16,0 %), Ikan
Kakap (20,0 %), maupun Ikan Sarden (21,1 %).Kadar albumin ikan gabus bisa
mencapai 6,224 %. Selain itu didalam daging ikan gabus terkandung mineral
Zn sebesar 1,7412 mg/100 gram.
Protein
merupakan komponen penting dalam pembuatan sosis karena berperan dalam
pengemulsi lemak hingga produk menjadi empuk, kompak dan kenyal (Sidik, 1990
yang dilaporkan Damima, 2011). Seperti yang dilaporkan Abrori (2003), kandungan
protein ikan gabus basah dari species Ophiocephalus striatus mencapai 25,2%
sehingga dengan sumber protein sebesar itu dapat digunakan sebagai sumber
protein hewani.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, makan dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya :
1.
Bagaimana cara memproduksi makanan dari
“SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya
Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
2. Bagaimana
cara mengelola pengembangan usaha “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan
Sehat)
3. Bagaimana cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa
pentingnya makanan Sehat “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya
Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
1.3
Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah
diatas, bertujuan untuk :
1. Untuk
memproduksi makanan “SOKABUTOR (Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel Kaya
Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
2. Untuk
mengelola pengembangan usaha “SOKABUTOR
(Diverifikasi Penambahan Tepung Wortel
Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
3. Meyakinkan
masyarakat bahwa pentingnya makanan sehat “SOKABUTOR (Diverifikasi
Penambahan Tepung Wortel Kaya Gizi Peningkatan Provitamin A Jajanan Sehat)
1.4
Kegunaan
Bagi
Mahasiswa
1. Menimbulkan
rasa keingintahuan mahasiswa terhadap makanan sehat agar dapat menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dibidang bisnis
2. Mahasiswa
dapat terdorong untuk lebih inovatif dalam berwirausaha, mahasiswa mampu
bekerjasama dengan rekannya dalam berwirausaha, serta memperoleh penghasilan
dari kegiatan positif yang mereka lakukan.
Bagi Masyarakat
Memberikan produk baru secara
alternatif dengan harga relatif terjangkau dengan banyak manfaat untuk
kesehatan. Serta dapat memberikan variasi makanan sehat dan lezat yang dapat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat baik masyarakat kelas atas maupun
masyarakat kelas bawah. Selain itu, terciptanya produk ini juga dapat menambah
penghasilan masyarakat sebagai penjualan hasil pertanian dalam pembuatan produk
yang dihasilkan.
Bagi Pemerintah
Agar dapat pemberdayaan sektor yang
kreatif untuk mengurangi krisis ekonomi dalam masyarakat dan terciptanya
kreativitas-kreativitas baru yang dibuat oleh mahasiswa dan masyarakat
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1
Ide Usaha
Ikan
gabus memiliki kualitas yang sangat baik karena mengandung albumin yang tinggi.
disamping itu, ikan gabus memilki daging ikan berwarna putih yang sangat baik digunakan
dalam pembutan sosis karena mengandung protein myofibril yang berperan sebagai
struktur dan fungsi utama berinteraksi dengan komponen lain dan dengan unsur
nonprotein secara kimia dan secara fisik untuk menghasilkan karakteristik
produk yang diinginkan. Ikan gabus banyak mengandung senyawa-senyawa penting
yang berguna bagi tubuh, diantaranya protein, lemak, dan beberapa mineral.
Kadar protein ikan gabus 25,5 %, yang berarti lebih tinggi dibanding dengan
protein ikan bandeng (20,0 %), dan ikan-ikan yang lain. Kadar albumin ikan
gabus bisa mencapai 6,224 %. Selain itu didalam daging ikan gabus
terkandung mineral Zn sebesar 1,7412 mg/100 gram.
Produk
ini merupakan olahan ikan gabus dalam pembuatan sosis yang berupa bahan dasar
tepung wortel. Produk ini disiapkan sebagai bahan makanan siap saji dengan
keunikan bentuk dan warna dari wortel itu sendiri sehingga menghasilkan warna
alami dari bahan itu sendiri tanpa penggunaan bahan tambahan lain.
Wortel
juga banyak memiliki kandungan Energi 42 kal, protein 1,2 g, lemak 0,2 g,
karbohidrat 9,3 g, serat 0,9 g, zat besi 0,8 mg, vitamin A 12.000 IU, vitamin
B1 0,06 mg. Dalam pemanfaatan tepung wortel dalam pembuatan sosis ikan gabus
agar dapat menambahkan nilai gizi SOKABUTOR
2.2
Studi Pasar dan
Persaingan
Studi
pasar dan persaingan dalam pembuatan produk ini pasti terjadi karena makanan
merupakan olahan untuk siap saji dengan banyak memiliki kandungan gizi yang
terdapat vitamin A baik untuk mata. Produk ini dimasak dan diasap dengan
menggunakan berbagai bumbu dan rasa yang hanya dari proleh dari wortelnya
sendiri agar lebih terlihat alami. Bahan
baku yang digunakan dari produk ini untuk memperoleh kandungan gizi yang sangat
diharapkan masyarakat agar tidak terjadi kekurangan gizi.
Produk
ini disegmen pasar belum terlalu terkenal sehingga daya persaingan masih
sedikit begitupun dikalangan masyarakat belum terlalu mengetahui produk lemang
tersebut. Adapun bahan baku yang diunggulkan dalam lemang ini adalah rasa itu
sendiri, keunikan kemasan produk yang belum perna ditemukan masyarakat atau
orang.
2.3
Strategi
Pemasaran dan Penjualan
Untuk
menunjang strategi penjualan dan proses pemasaran, produk makanan SOKABUTOR
dipromosikan melalui media sosial (facebook, twitter, BBM, line, Instagram) dan
dengan sistem penjualan langsung kepada masyarakat luas. Selain itu, strategi
pemasaran kami akan mengadakan free testing atau beli 2 gratis 1 pada produk
“SOKABUTOR”. Selanjutnya, ketika responnya baik kami akan mempasarkan produk di
berbagai toko di wilayah Bandung dan Sumatera. Mengapa kami baru mengambil dua
wilayah, karena dapat kami lihat bahwa wilayah bandung lebih suka dengan produk
yang unik-unik dan bergizi. Sedangkan wilayah sumatera masih belum paham
tentang makanan yang bergizi berasal dari umbi-umbian yang banyak kandungan
gizinya. Disana juga makanan yang hasil produksi sendiri masih sedikit sehingga
masih banyak makanan yang mengcopy paste dari orang lain. Makanan tersebut
tidak mengandung gizi melainkan dapat merusak organ tubuh dengan penambahan
bahan buatan yang tidak diperbolehkan dikonsumsi.
Rasa
Produk
SOKABUTOR dengan rasa original dari bahan ikan gabus itu sendiri yang
dipercantik oleh warna dari wortel yang dijadikan tepung.
Desain Produk
Produk dikemas dengan menggunakan
kemasan plastik tradisional. Selain itu, ditambahkan penambahan label pada
kemasan sesuai dengan varian rasa produk yang disertai dengan komposisi,
kandungan gizi produk dan kehalalan produk .
Konsep Penjualan dan Kebijakan Harga Produk SOKABUTOR
Produk akan dijual dengan harga Rp. 1500/
buah dan harga 15.000 per kemasan yang berisi 10 biji Sokabutor. Dalam setiap kemasan ada informasi-informasi penting
tetang kandungan sosis ikan bandeng ini. Produk ini agar dapat meningkatkan
konsumen untuk mengkonsumsinya kami akan
melakukan perijinan dari BPOM (Badan Obat dan Makanan) terhadap kekhawatiran
kebersihan dan kehalalan produk.
2.4 Analisis
Peluang Usaha
Adapun analisis peluang usaha dari produk SOKABUTOR,
kami rumuskan berdasarkan analisis SWOT
a.
Strength (Kekuatan)
-
Di wilayah
kota belum terdapat produk sosis dari bahan ikan gabus dan umbi wortel, sehingga sokabutor tergolong
produk baru yang belum ditemukan.
-
Bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan produk sokabutor mudah diperoleh dan tidak
terlalu mahal.
-
Harga jual
produk sokabutor relatif terjangkau oleh kalangan masyarakat ataupun mahasiswa
b.
Weaknes (Kelemahan)
Produk masih tergolong
baru dan belum ditemukan, sehingga belum banyak dikenal masyarakat. Maka akan
banyak pesaing yang menjual produk serupa.
c. Opportunity (Kesempatan)
Masyarakat umumnya
belum terlalu mengetahui banyak tentang produk ini, sehingga peluang usaha
SOKABUTOR akan lebih mudah diketahui karena makanan yang siap saji.
d. Threat (Ancaman)
Produk yang berhasil di
pasaran pada umumnya akan mudah ditiru oleh kompetitor lain. Untuk
dapat
mengatasi
ancaman ini, maka dapat dilakukan pembangunan brand image secara
ekspansif
sehingga dapat mempertahankan peta pemasaran dan menjadi market
leader
di
segmen pasar.
2.5 Analisis Ekonomi
Dengan modal awal Rp. 11.000.000, yang dihasilkan
sebanyak 12.000 buah perbulan dengan penjualan Rp. 1500 per buah. Dengan
perkiraan omset perbulan sebesar Rp.
18.000.000,00 dan perkiraan omset per tahun Rp. 216.000.000,00 maka akan
menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 190.168.216 untuk per tahun pertama dengan
asumsi semua produk habis terjual.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan
program usaha SOKABUTOR (Sosis Ikan Gabus Tepung Wortel) terdiri dari beberapa
proses pembuatan yaitu Ikan Gabus dan Tepung Wortel pembuatan SOKABUTOR
3.1
Pembuatan
Tepung Wortel
Proses pembuatan tepung
wortel terdiri dari dari dua tahap yaitu persiapan
alat, bahan dan pembuatan tepung wortel
Persiapan
Alat dan Bahan
Alat
: Pisau, kompor, talenan, wadah
perendam, panci, grinder, piller, oven, tanur, timbangan analitik dan
alat-alat lain untuk analisis.
Bahan : Umbi wortel, air, daging ikan gabus,
tepung tapioka, garam, gula pasir, lada, pala, minyak bimoli, bawang merah, dan
bawang putih.
Pembuatan
Tepung Wortel
Proses pertama
pembuatan tepung wortel adalah umbi wortel dipilih dari umbi wortel yang baik
dan tidak rusak. Setelah selesai sortasi umbi wortel dicuci dan dikupas,
kemudian dipotong menjadi bagian kecil-kecil atau dirajang.
Proses selanjutnya
lakukan pengeringan dengan cara dioven dan dijemur dibawah sinar matahari. Maka
proses pengeringan dilakukan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam wortel.
Ketika kering kemudian dihaluskan menggunakan grinder, lalu lakukan proses
pengayakan dengan menggunakan ayakan 80 mesh.
3.2
Pembuatan
Sosis Ikan Gabus (SOKABUTOR)
Pertama-tama
ikan gabus dibersihkan kemudian dicuci dan di keluarkan tulang-tulangnya, kulit
kemudian diambil daging yang berwarna putih. Setelah itu bagian daging yang
berwarna putih bersihkan dari serat-serat yang terdapat diantara daging
kemudian ditimbang sesuai perlakuan. Es batu (15g) dimasukkan pada saat
penggilingan daging, sehingga diperoleh daging ikan yang telah halus kemudian
dimasukkan garam (2 g) sedikit demi sedikit pada daging yang telah dihaluskan
dan diaduk hingga merata. Minyak Bimoli (7g) ditambahkan, aduk terus sampai
tercampur rata, kemudian tepung wortel dan tepung sagu (sesuai perlakuan)
ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk setelah itu berturut-turut
dimasukkan gula pasir (0,5g), merica halus (0,5g), pala halus (0,5g), bawang
merah (2g), bawang putih (2g) susu skim (7g) dan diaduk sampai homogen. Adonan
yang telah siap dimasukkan ke dalam alat pengisi lalu isikan ke dalam
selongsong dengan cara menekan secara perlahan-lahan sampai padat dan tidak
terdapat rongga-rongga udara di dalam selongsong tersebut. Ukuran panjang sosis
ditentukan yaitu 5 cm, kemudian ke dua bagian ujungnya diikat. Setelah itu
sosis di kukus selama 30 menit.
3.3
Uji Ketahanan
Pangan : “SOKABUTOR” yang sudah
jadi akan dilihat kelayakan konsumsi dan kesesuaian, serta kesepakatan hasil.
3.4
Evaluasi : Evaluasi akan segera dilakukan setelah kami
melakukan uji coba, tes dan mengambil beberapa sampel dari produk olahan yang
kami buat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar